Langsung ke konten utama

Kenang

        Atas nama cinta sejati aku pernah berjanji pada seorang puteri dari seorang polisi. Aku berjanji takan membiarkan dia tersakiti. Takan membiarkan air matanya memabsahi pipi.

        Tapi ternyata apa yang terjadi? Aku membuatnya menangis. Aku menjadi orang yang sadis aku membuatnya kehilangan senyum manis.

          Aku bersalah kepadanya hingga perpisahan pun terjadi. Dia memutuskan untuk mengakhiri kami. Aku sempat menangis sempat menjadi patah bahkan aku menjadi rentah.

           Aku tak berdaya kucoba menahan dengan meminta belas kasihan namun tak ada kasihan kepadaku orang yang telah menyakitinya.

           Aku menyesal karena aku masih mencintainya. Aku bimbang sebab kasih ku telah hilang. Dia memilih pergi bersama orang lain yang dia anggap akan lebih baik dariku.
     
            Aku tak pernah sesali kepergiannya karena aku paham aku telah menyakitinya tapi yang kusesali adalah mengapa dia memilih pergi saat aku telah berusaha memperbaiki.

            Aku telah berjuang menjadi seperti apa yang dia ingini tapi tetap saja dia tak ingin lagi kumiliki. Aku heran tapi tidak mengapa, mungkin ini adalah sebuah jalan yang terbaik untuknya kubiarkan dia tertawa saat aku menangis. ku lepas dia bahagia saat aku terluka dan bagiku kebahagiaannya sekarang adalah hal yang utama.

           aku tak lagi mengganggunya bahkan sebatas bertanya kabar lewat sosial media pun aku tak lagi Melakukannya, sebab bagi nya saat aku menghubunginya itu sangat membuatnya terganggu.

          Aku coba menghindar dari bertanya walau rindu semakin membelenggu. Aku masih merindu tapi cukup aku yang tahu dia tidak perlu. biarlah  ini menjadi hukuman bagiku yang pernah menyakitinya dulu.

#NMTP
Vsh//3616.NK
Senin 10 Desember 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Desember, Tahun Baru dan Sesak Yang Sama

Hey, apa kabarmu?? Masih seperti itu??  Masih disitu?? Ayo jalan- jalan kerumahku. Akan kusajikan coklat panas kesukaanmu. Pertanyaan dan ajakan yang tiga tahun ini tidak lagi pernah ada. Pertanyaan dan ajakan yang jika di ingat kembali selalu menyesakkan. Hay, sudah makan?? Dimana?? Sedang apa?  Kapan kamu punya waktu untuk memperhatikan dirimu?? Basa-basi dan nasehat yang dulunya selalu mengganggu telinga kini sepi di ruang dengar. Tahun baru nanti kita kemana?? Kemping?? Atau mau habiskan waktu berdua di atas motor menyaksikan sudut-sudut keramaian yang penuh dengan cahaya dan keributan petasan. Atau bercanda dengan terompet tahun baru? Perencanaan yang disaat itu selalu berakhir perdebatan walau akhirnya akan berakhir di kata iya, liat nanti sajalah bagusnya mau apa. Hey, aku sudah siap dijemput. Kalimat sederhana yang selalu menjadi bahagia paling bahagia yang sekarang tak pernah lagi kudapatkan darinya. Desember, kini kau telah tiba di tanggal 31 mu lagi. Besok januari ...

Surat Ke -4 Untuk Mantan

Hay, ca !! Apa kabar?? Aku berharap kau baik-baik saja disana. Dan pastinya memang kau akan selalu begitu. Tak terasa ya ca waktu begitu cepat berlalu ini adalah tahun ketiga setelah kita terpisah. Namun aku masih saja terjebak dalam kotakan cinta kepadamu. Ca, Ku dengar disana kau telah bahagia bersamanya. Ada srorang teman yang mengatakan padaku bahwa kau telah menerima cinta dari seorang lelaki yang baru.  Jujur saja ca, ada luka yang rasanya seperti tersayat pelan di dadaku. Bagaimana mungkin kamu yang dulunya adalah kekasihku yang selalu mendukung segala citaku kini jatuh di pelukan orang lain. Membiarkanku terpuruk sendiri membunuh segala cita sebab pata hati yang belum juga terobatkan. Ego dan keyakinanku bergumam bahwa hanya aku yang pantas untuk menjadi imammu, menjadi lelaki kuat yang kan selalu melindungimu. Ca,, aku masih yakin semua ini mungkin tidak benar. Aku yang kata psikiater sedang mengidap trauma akut ini makin menggila di tengah sepiku. Yah caa,,, aku sekarang ...

Dsember dan Malam minggu Terakhir tahun 2021

Tidak lama lagi tahun akan berganti dan Aku masih saja mencintaimu meski terkadang mencintaimu Terasa begitu melelahkan. tapi kewarasanku terhadap rasa lelah itu tak pernah berhasil Mengalahkan cintaku kepadamu . tak terasa 2 tahun berlalu sejak waktu itu ketika aku mengakui perasaan cintaku kepadamu. Waktu itu kau berkata kepadaku bahwa soal menyukai itu memang hak ku. Kesalahanku, aku tak pernah mengajak mu untuk menjalin suatu ikatan. aku berkata bahwa Aku mencintaimu lalu semua itu berlalu. dan akhirnya kau dekat dengan pria lain. Tak lama waktu berselang kalian resmi menjadi sepasang kekasih. Meski akhirnya juga terpisahkan. Tapi aku sudah terlanjur memilih mencintaimu dengan puisi, menyayangimu dengan sajak. Sebab disana kau seutuhnya miliku Untuk MAL Dariku. Parigi, 25 Desember 2021