Hari ni aku membuktikan bahwa kebahagiaanmu itu penting . Aku pun tak peduli seberapa rindunya aku. Yang aku tahu kau tak ingin menemuiku. Aku menghindarimu walau ku tahu kau melihatku. Aku rindu tapi apalah arti rinduku Sebab aku tahu kau tak lagi ingin bertemu denganku. Aku cukup belajar sadar diri hari ini.
Aku belajar mencintaimu dengan luka yang kuyakinkan pada hatiku sebagai bagia. Tak peduli pada rasa kecewa sebab tak ada kecewa yang mampu mengalahkan rasa cintaku padamu. Aku tetap sabagai aku yang selalu menggilaimu meski kutahu kegilaanku adalah waras cinta yang tak lagi kau rasakan.
Hey, apa kabarmu?? Masih seperti itu?? Masih disitu?? Ayo jalan- jalan kerumahku. Akan kusajikan coklat panas kesukaanmu. Pertanyaan dan ajakan yang tiga tahun ini tidak lagi pernah ada. Pertanyaan dan ajakan yang jika di ingat kembali selalu menyesakkan. Hay, sudah makan?? Dimana?? Sedang apa? Kapan kamu punya waktu untuk memperhatikan dirimu?? Basa-basi dan nasehat yang dulunya selalu mengganggu telinga kini sepi di ruang dengar. Tahun baru nanti kita kemana?? Kemping?? Atau mau habiskan waktu berdua di atas motor menyaksikan sudut-sudut keramaian yang penuh dengan cahaya dan keributan petasan. Atau bercanda dengan terompet tahun baru? Perencanaan yang disaat itu selalu berakhir perdebatan walau akhirnya akan berakhir di kata iya, liat nanti sajalah bagusnya mau apa. Hey, aku sudah siap dijemput. Kalimat sederhana yang selalu menjadi bahagia paling bahagia yang sekarang tak pernah lagi kudapatkan darinya. Desember, kini kau telah tiba di tanggal 31 mu lagi. Besok januari ...
Komentar
Posting Komentar