Langsung ke konten utama

AKU MAKIN MERINDUKAN MU


AKU MAKIN MERINDUKAN MU

Kali ini aku harus kembali menanggung rindu kepadamu. Padahal semalam kita melewati separih hari bersama. Aku yang terus tersenyum dibuatmu merasakan bahagia yang tiada terkira. Aku sanagat bahagia sebab kau ada disisiku melewati setehah hari sampai malam di dekatku.

Kali ini kau bahagia dibuatmu entah apakah ini cinta. Tapi jika ini cinta maka aku  mengatakan sebenarnya cinta ini adalah rasa yang terlarang. Rasa yang tidak harus ada di hatiku. Aku pun tahu bahwa cintamu telah dimilikinya.

Oh Tuhanku....
Mengapa kau menganugerahkan cnita ini kepadaku. Mengapa aku harus mencintainya. Mengapa aku harus menyayanginya. Sementara sekarang dia sedang kau titipkan kepada hati insan yang lainnya. Dan jika rasa ini salah segera sadarkan aku akan kesalahan rasa ini. Sebab cinta ini kian hari kian menjadi-jadi.

Ada rasa berbunga-bunga kala mata ku menatapnya. Kala aku harus melihat senyumnya atau menikmati candaan-candaannya. Aku mencintainya Tuhan, jika memang rasa ini tidak mesti ku perjuangkan segera sadarkan aku untuk kembali menghapus cinta ini. Tuhan, jika memang kau sedang mendekatkanku kepadanya karena kami memenag adalah takdir darimu maka berikanlah aku jalan untuk mendapatkan hatinya. Tentuu saja jalan yang tidak akan menyakini hati orang lain. Sebab aku tak ingin menyakiti orang demi kebahagiaanku. Aku tak inginkan itu.

Jika memang rasa ini adalah kekeliruanku dalam menggunakan hati dan perasaan, maka sadarkan dan ajarkan aku cara yang bijak untuk melupakan ini semua tanpa harus merasakan sakit hati. Sebab disini aku teramat sering disakiti, jika saja kau meridhoi Tuhan...

Dan kepadamu gadis menawan yang kucintai, jika kau tidak punya rasa terhadapku tolong berikan jawwaban atas pandanganku yang begitu tulus untukmu jangan biarkan aku merasakan cinta ini kepadamu sebab disini “Aku makin merindukanmu”.




Petapa, 22 November 2019
NMTP
P.i

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Desember, Tahun Baru dan Sesak Yang Sama

Hey, apa kabarmu?? Masih seperti itu??  Masih disitu?? Ayo jalan- jalan kerumahku. Akan kusajikan coklat panas kesukaanmu. Pertanyaan dan ajakan yang tiga tahun ini tidak lagi pernah ada. Pertanyaan dan ajakan yang jika di ingat kembali selalu menyesakkan. Hay, sudah makan?? Dimana?? Sedang apa?  Kapan kamu punya waktu untuk memperhatikan dirimu?? Basa-basi dan nasehat yang dulunya selalu mengganggu telinga kini sepi di ruang dengar. Tahun baru nanti kita kemana?? Kemping?? Atau mau habiskan waktu berdua di atas motor menyaksikan sudut-sudut keramaian yang penuh dengan cahaya dan keributan petasan. Atau bercanda dengan terompet tahun baru? Perencanaan yang disaat itu selalu berakhir perdebatan walau akhirnya akan berakhir di kata iya, liat nanti sajalah bagusnya mau apa. Hey, aku sudah siap dijemput. Kalimat sederhana yang selalu menjadi bahagia paling bahagia yang sekarang tak pernah lagi kudapatkan darinya. Desember, kini kau telah tiba di tanggal 31 mu lagi. Besok januari ...

Surat Ke -4 Untuk Mantan

Hay, ca !! Apa kabar?? Aku berharap kau baik-baik saja disana. Dan pastinya memang kau akan selalu begitu. Tak terasa ya ca waktu begitu cepat berlalu ini adalah tahun ketiga setelah kita terpisah. Namun aku masih saja terjebak dalam kotakan cinta kepadamu. Ca, Ku dengar disana kau telah bahagia bersamanya. Ada srorang teman yang mengatakan padaku bahwa kau telah menerima cinta dari seorang lelaki yang baru.  Jujur saja ca, ada luka yang rasanya seperti tersayat pelan di dadaku. Bagaimana mungkin kamu yang dulunya adalah kekasihku yang selalu mendukung segala citaku kini jatuh di pelukan orang lain. Membiarkanku terpuruk sendiri membunuh segala cita sebab pata hati yang belum juga terobatkan. Ego dan keyakinanku bergumam bahwa hanya aku yang pantas untuk menjadi imammu, menjadi lelaki kuat yang kan selalu melindungimu. Ca,, aku masih yakin semua ini mungkin tidak benar. Aku yang kata psikiater sedang mengidap trauma akut ini makin menggila di tengah sepiku. Yah caa,,, aku sekarang ...

Dsember dan Malam minggu Terakhir tahun 2021

Tidak lama lagi tahun akan berganti dan Aku masih saja mencintaimu meski terkadang mencintaimu Terasa begitu melelahkan. tapi kewarasanku terhadap rasa lelah itu tak pernah berhasil Mengalahkan cintaku kepadamu . tak terasa 2 tahun berlalu sejak waktu itu ketika aku mengakui perasaan cintaku kepadamu. Waktu itu kau berkata kepadaku bahwa soal menyukai itu memang hak ku. Kesalahanku, aku tak pernah mengajak mu untuk menjalin suatu ikatan. aku berkata bahwa Aku mencintaimu lalu semua itu berlalu. dan akhirnya kau dekat dengan pria lain. Tak lama waktu berselang kalian resmi menjadi sepasang kekasih. Meski akhirnya juga terpisahkan. Tapi aku sudah terlanjur memilih mencintaimu dengan puisi, menyayangimu dengan sajak. Sebab disana kau seutuhnya miliku Untuk MAL Dariku. Parigi, 25 Desember 2021