Langsung ke konten utama

DAN KETIKA AKU BERKEPUTUSAN UNTUK TETAP MENJADIKANMU SEBAGAI TEMAN.


DAN KETIKA AKU BERKEPUTUSAN UNTUK TETAP MENJADIKANMU SEBAGAI TEMAN.


Ada beberapa alasan yang membuatku berkeputusan untuk tetap mennahan hubungan ini hanya sampai di batas kata teman, biar kita tetap bertahan di Zona Nyaman, Tanpa perselingkuhan, tanpa kesakita. Aku bahagia sebab di paruh waktu ternyata akau bisa menghabiskan waktu bersamamu walau hanya sebatas teman. Sebatas hubungan yang tiada ikatan lebih.   

Aku mencintaimu dengan begitu tulus bahkan cinta ini kadang membuat hatiku setengah mampus sebab harus menggung cemburu jika disaat kau sedang bersamaku kau akan membahas dirinya kekasihmu itu. Tapi tak mengapa bagiku sebab kehadiranmu disini bagiku itu sudah sangat berharga. Yang penting aku dapat melihat kegilaanmu melihat setiap gerak—gerik candaanmu.

Terutama disaat seperti ini ketika aku membuka mata ternya kau ada di sampingku. Itu merupakan kebahagiaan yang tiada terhingga bagiku, sebab melihat wajahmu yang belum terkena air diwaktu pagi itu adalah hal yang paling manis yang pernah ku rasakan. Aku makin mencintaimu. Tapi kali ini aku mencintaimu dengan lebih bijak dan lebih sadar. Bahwa sesungguhnya kau telah dimiliki olehnya pria yang sering kusebut orang paling beruntung itu.

Terkadang cinta memang datang dengan sedemikan butanya. Sama seperti cinta yang kini ku rasakan padamu sebab aku tak bisa melihat kehadirannya disisimu padahal kalian memang saling mencintai. Dan tentang aku yan mencintaimu ku katakan padamu tenang saja sebab aku takan mengganggu hubunganmu denganya. Aku akan mencintaimu dengan caraku dengan cara seperti ini sebagai teman dan tiidak lebih.

Aku akn tetap menjaga kedekatanku dengan mu sebab aku tak ingin jauh-jauh darimu. Kuharao kaupun sama sepertiku tetap ingin menjaga kedekatan denganku karena aku ingin mencintaimu dengan kegilaanku. “dan ketika aku berkeputusan untuk menjadikanmu sebagai teman”.



Uwe Sama, 24 November 2019
NMTP
P.i

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Desember, Tahun Baru dan Sesak Yang Sama

Hey, apa kabarmu?? Masih seperti itu??  Masih disitu?? Ayo jalan- jalan kerumahku. Akan kusajikan coklat panas kesukaanmu. Pertanyaan dan ajakan yang tiga tahun ini tidak lagi pernah ada. Pertanyaan dan ajakan yang jika di ingat kembali selalu menyesakkan. Hay, sudah makan?? Dimana?? Sedang apa?  Kapan kamu punya waktu untuk memperhatikan dirimu?? Basa-basi dan nasehat yang dulunya selalu mengganggu telinga kini sepi di ruang dengar. Tahun baru nanti kita kemana?? Kemping?? Atau mau habiskan waktu berdua di atas motor menyaksikan sudut-sudut keramaian yang penuh dengan cahaya dan keributan petasan. Atau bercanda dengan terompet tahun baru? Perencanaan yang disaat itu selalu berakhir perdebatan walau akhirnya akan berakhir di kata iya, liat nanti sajalah bagusnya mau apa. Hey, aku sudah siap dijemput. Kalimat sederhana yang selalu menjadi bahagia paling bahagia yang sekarang tak pernah lagi kudapatkan darinya. Desember, kini kau telah tiba di tanggal 31 mu lagi. Besok januari ...

Surat Ke -4 Untuk Mantan

Hay, ca !! Apa kabar?? Aku berharap kau baik-baik saja disana. Dan pastinya memang kau akan selalu begitu. Tak terasa ya ca waktu begitu cepat berlalu ini adalah tahun ketiga setelah kita terpisah. Namun aku masih saja terjebak dalam kotakan cinta kepadamu. Ca, Ku dengar disana kau telah bahagia bersamanya. Ada srorang teman yang mengatakan padaku bahwa kau telah menerima cinta dari seorang lelaki yang baru.  Jujur saja ca, ada luka yang rasanya seperti tersayat pelan di dadaku. Bagaimana mungkin kamu yang dulunya adalah kekasihku yang selalu mendukung segala citaku kini jatuh di pelukan orang lain. Membiarkanku terpuruk sendiri membunuh segala cita sebab pata hati yang belum juga terobatkan. Ego dan keyakinanku bergumam bahwa hanya aku yang pantas untuk menjadi imammu, menjadi lelaki kuat yang kan selalu melindungimu. Ca,, aku masih yakin semua ini mungkin tidak benar. Aku yang kata psikiater sedang mengidap trauma akut ini makin menggila di tengah sepiku. Yah caa,,, aku sekarang ...

Dsember dan Malam minggu Terakhir tahun 2021

Tidak lama lagi tahun akan berganti dan Aku masih saja mencintaimu meski terkadang mencintaimu Terasa begitu melelahkan. tapi kewarasanku terhadap rasa lelah itu tak pernah berhasil Mengalahkan cintaku kepadamu . tak terasa 2 tahun berlalu sejak waktu itu ketika aku mengakui perasaan cintaku kepadamu. Waktu itu kau berkata kepadaku bahwa soal menyukai itu memang hak ku. Kesalahanku, aku tak pernah mengajak mu untuk menjalin suatu ikatan. aku berkata bahwa Aku mencintaimu lalu semua itu berlalu. dan akhirnya kau dekat dengan pria lain. Tak lama waktu berselang kalian resmi menjadi sepasang kekasih. Meski akhirnya juga terpisahkan. Tapi aku sudah terlanjur memilih mencintaimu dengan puisi, menyayangimu dengan sajak. Sebab disana kau seutuhnya miliku Untuk MAL Dariku. Parigi, 25 Desember 2021