DAN
KETIKA KENANGAN KEMBALI MEMBAWAKU KEPADAMU.
Ada rasa yang selalu saja muncul ketika aku merasakan
sedih dan bahagia yaang berlebih. Rasa itu adalah kerinduanku terhadapmu.
Disaat sedih yang berlebih aku selalu mengingatmu dan berfikir seandainya
engkau tak pergi menginggalkanku pasti kesedihan ini taka berlebih sebab kau
pasti telah menghiburku. Disaat aku sedang merasakan bahagia yang berlebih aku
juga selalu mengingatmu, seandainya dulu kau tak pergi meninggalkanku pasti
kebahagiaan ini terjadi dan terlewati bersamamu.
Aku yang piawai dalam menggoda hati perempuan ini,
ternyata belum mampu terpikat oleh mereka, perempuan selainmu. Kau masih
satu-satunya orang yang selalu menjadi perioritas kasih dan sayangku. Aku belum
bisa melupakanmu.
Ditengah jarak yang tercipta sebab perpisahan kita
diwaktu itu. Aku masih saja mengingat kenangan-kenangan yang masih tentang mu.
Tentang kita yang berkemah bersama. Tentang kita yang jalan berdua. Tentang
kita yang selalu menyempatkan waktu untuk mengucap “aku cinta kamu” walau
ditengah kesibukan.
Semua itu masih menjadi bayangan dilangit-langit kamar
jika aku hendak tidur dan masih menjadi impian jika aku hendak berjalan. Sebab
disini banyak tempat kenagan yang kita toreh di setiap kita mendatanginya.
Lautan biru dan ombaknya. Gunung yang dingin dan tanjakannya. Semuanya
mengingatkanku tentangmu. Bahkan tetelepon genggamku kini bendah itu sudah
kuberikan kepada seorang kerabat sebab setiap aku melihat bendah itu aku selalu
mengingat tentangmu, tentang kita yang menghabiskan waktu berdua lewat via
telepon atau video call lewat WhatsApp.
Itu kulakukan bukan karena aku membencimu tapi karena kau
sangat mencintaimu. Aku tahu kebahagiaanmu kini adalah ketika aku tak lagi
mengganggu kehidupanmu. Ketika aku tak lagi hadir di pelupuk matamu. Tak terasa
setaahun kini berlalu sejak saat itu kau menggalkanku. Namun semua tentangmu
masih saja mendatangi relung sanubariku, “dan ketika kenangan kembali membawaku
kepadamu”.
Parigi, 04 november 2019
NMTP
Vsh//3616.NK
Komentar
Posting Komentar