Langsung ke konten utama

DAN KETIKA KENANGAN KEMBALI MEMBAWAKU KEPADAMU.


DAN KETIKA KENANGAN KEMBALI MEMBAWAKU KEPADAMU.


Ada rasa yang selalu saja muncul ketika aku merasakan sedih dan bahagia yaang berlebih. Rasa itu adalah kerinduanku terhadapmu. Disaat sedih yang berlebih aku selalu mengingatmu dan berfikir seandainya engkau tak pergi menginggalkanku pasti kesedihan ini taka berlebih sebab kau pasti telah menghiburku. Disaat aku sedang merasakan bahagia yang berlebih aku juga selalu mengingatmu, seandainya dulu kau tak pergi meninggalkanku pasti kebahagiaan ini terjadi dan terlewati bersamamu.
                   
Aku yang piawai dalam menggoda hati perempuan ini, ternyata belum mampu terpikat oleh mereka, perempuan selainmu. Kau masih satu-satunya orang yang selalu menjadi perioritas kasih dan sayangku. Aku belum bisa melupakanmu.

Ditengah jarak yang tercipta sebab perpisahan kita diwaktu itu. Aku masih saja mengingat kenangan-kenangan yang masih tentang mu. Tentang kita yang berkemah bersama. Tentang kita yang jalan berdua. Tentang kita yang selalu menyempatkan waktu untuk mengucap “aku cinta kamu” walau ditengah kesibukan.

Semua itu masih menjadi bayangan dilangit-langit kamar jika aku hendak tidur dan masih menjadi impian jika aku hendak berjalan. Sebab disini banyak tempat kenagan yang kita toreh di setiap kita mendatanginya. Lautan biru dan ombaknya. Gunung yang dingin dan tanjakannya. Semuanya mengingatkanku tentangmu. Bahkan tetelepon genggamku kini bendah itu sudah kuberikan kepada seorang kerabat sebab setiap aku melihat bendah itu aku selalu mengingat tentangmu, tentang kita yang menghabiskan waktu berdua lewat via telepon atau video call lewat WhatsApp.

Itu kulakukan bukan karena aku membencimu tapi karena kau sangat mencintaimu. Aku tahu kebahagiaanmu kini adalah ketika aku tak lagi mengganggu kehidupanmu. Ketika aku tak lagi hadir di pelupuk matamu. Tak terasa setaahun kini berlalu sejak saat itu kau menggalkanku. Namun semua tentangmu masih saja mendatangi relung sanubariku, “dan ketika kenangan kembali membawaku kepadamu”.



Parigi, 04 november 2019
NMTP
Vsh//3616.NK

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DOA PEEJUANGAN

percakapan juang dengan Tuhan nya subuh tadi, Ya tuhan, hamba sudah sampaikan apa yang hamba rasakan kepadanya. untuk itu Tuhan mohon bertanggung jawab lah atas perasaan yang Kau titipkan di hati hambamu ini. Tolong Tuhan, kali ini mulus kan lah jalan hamba. engkau maha segalanya, segala kan lah segala apa yang ingin ku jadi kan segalanya. tolong Tuhan. tolong titipkan perasaan yang sama seperti apa yang kau titipkan di hatiku pada hati nya.  amin, lorong sunyi

Desember, Tahun Baru dan Sesak Yang Sama

Hey, apa kabarmu?? Masih seperti itu??  Masih disitu?? Ayo jalan- jalan kerumahku. Akan kusajikan coklat panas kesukaanmu. Pertanyaan dan ajakan yang tiga tahun ini tidak lagi pernah ada. Pertanyaan dan ajakan yang jika di ingat kembali selalu menyesakkan. Hay, sudah makan?? Dimana?? Sedang apa?  Kapan kamu punya waktu untuk memperhatikan dirimu?? Basa-basi dan nasehat yang dulunya selalu mengganggu telinga kini sepi di ruang dengar. Tahun baru nanti kita kemana?? Kemping?? Atau mau habiskan waktu berdua di atas motor menyaksikan sudut-sudut keramaian yang penuh dengan cahaya dan keributan petasan. Atau bercanda dengan terompet tahun baru? Perencanaan yang disaat itu selalu berakhir perdebatan walau akhirnya akan berakhir di kata iya, liat nanti sajalah bagusnya mau apa. Hey, aku sudah siap dijemput. Kalimat sederhana yang selalu menjadi bahagia paling bahagia yang sekarang tak pernah lagi kudapatkan darinya. Desember, kini kau telah tiba di tanggal 31 mu lagi. Besok januari ...

Surat Ke -4 Untuk Mantan

Hay, ca !! Apa kabar?? Aku berharap kau baik-baik saja disana. Dan pastinya memang kau akan selalu begitu. Tak terasa ya ca waktu begitu cepat berlalu ini adalah tahun ketiga setelah kita terpisah. Namun aku masih saja terjebak dalam kotakan cinta kepadamu. Ca, Ku dengar disana kau telah bahagia bersamanya. Ada srorang teman yang mengatakan padaku bahwa kau telah menerima cinta dari seorang lelaki yang baru.  Jujur saja ca, ada luka yang rasanya seperti tersayat pelan di dadaku. Bagaimana mungkin kamu yang dulunya adalah kekasihku yang selalu mendukung segala citaku kini jatuh di pelukan orang lain. Membiarkanku terpuruk sendiri membunuh segala cita sebab pata hati yang belum juga terobatkan. Ego dan keyakinanku bergumam bahwa hanya aku yang pantas untuk menjadi imammu, menjadi lelaki kuat yang kan selalu melindungimu. Ca,, aku masih yakin semua ini mungkin tidak benar. Aku yang kata psikiater sedang mengidap trauma akut ini makin menggila di tengah sepiku. Yah caa,,, aku sekarang ...