Langsung ke konten utama

TAHUKA ENGKAU BAHWA DISINI AKU MULAI MERINDUKANMU


TAHUKA ENGKAU BAHWA DISINI AKU MULAI MERINDUKANMU


Padahal semalam aku baru saja melihatmu, walau hanya dengan waktu yang singkat. Namun hari ini aku sudah meridukanmu 24 jam sudah aku tak melihatmu secara langsung. Hanya potretmu yang dulu pernah kau kirim itu yang kini menjadi temanku dalam menghibur rindu. Entahlah mengapa aku menjadi segila ini padamu. Padahal aku pun tahu bahwa kita tak boleh bersatu. Sebab jika itu terjadi, akan ada hati yang merasa tersakiti.

Jika kau tahu bahwa aku telah mencintaimu, apakah kau akan tetap dekat dengan ku walaupun hanya sebagai teman seperti saat ini?? Aku kurang yakin dengan itu. Dan meembuatku merahasiakan semua rasaku ini padamu. Aku harus begini meneyembunyikan rasa yang tulus demi tetap dekat denganmu.

Aku akan mencintaimu dengan caraku, dengan cara menikmati kecantikanmu dari sudut panadang teman. Mengarungi dan menertawai kegilaanmu dari sudut pandang teman. Itu sudah cukup bagiku sebab menurutku tetap bersamamu adalah merupakan hal yang paling penting dari pada mengungkapkan rasa ini padamu.

Bukan karena aku tak berani mengiungkapkan rasa. Tapi aku sedang tak ingin mengambil resiko jauh darimu karena kupikir kau akan mejauhiku bila kau tahu aku mencintaimu. Sebab aku tak ingin begitu tersiksa menahan rindu. Sebab jika kau menjauhiku aku akan merasakan rindu yang takan terobati. Dan memilih mencintaimu dalam diam adalah salah satu cara untuk tetap bertemu denganmu dan itu adalah obat paling mujarab untuk mengobati rinduku. Sebab, senyum itu adalah satu-satunya senyum yang mampu membahagiakanku kini.

Kau Mungkin tidak menyadari perhatianku yang berlebih terhadapmu, namun ketulusan cinta mulai kuberikan padamu meski dengan cara yang berbeda. Dengan cara yang rahasia, dengan caraku menyembunyikan kasih, sayang dan cintaku terhadapmu. Walau sesekali aku harus menderita karena mu sebab “tahukah engkau bahwa disini aaku mulai merindukanmu”.


Petapa, 14 November 2019
Lorong sunyi
NMTP
U/p.y.k.s.
P.i

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Desember, Tahun Baru dan Sesak Yang Sama

Hey, apa kabarmu?? Masih seperti itu??  Masih disitu?? Ayo jalan- jalan kerumahku. Akan kusajikan coklat panas kesukaanmu. Pertanyaan dan ajakan yang tiga tahun ini tidak lagi pernah ada. Pertanyaan dan ajakan yang jika di ingat kembali selalu menyesakkan. Hay, sudah makan?? Dimana?? Sedang apa?  Kapan kamu punya waktu untuk memperhatikan dirimu?? Basa-basi dan nasehat yang dulunya selalu mengganggu telinga kini sepi di ruang dengar. Tahun baru nanti kita kemana?? Kemping?? Atau mau habiskan waktu berdua di atas motor menyaksikan sudut-sudut keramaian yang penuh dengan cahaya dan keributan petasan. Atau bercanda dengan terompet tahun baru? Perencanaan yang disaat itu selalu berakhir perdebatan walau akhirnya akan berakhir di kata iya, liat nanti sajalah bagusnya mau apa. Hey, aku sudah siap dijemput. Kalimat sederhana yang selalu menjadi bahagia paling bahagia yang sekarang tak pernah lagi kudapatkan darinya. Desember, kini kau telah tiba di tanggal 31 mu lagi. Besok januari ...

Surat Ke -4 Untuk Mantan

Hay, ca !! Apa kabar?? Aku berharap kau baik-baik saja disana. Dan pastinya memang kau akan selalu begitu. Tak terasa ya ca waktu begitu cepat berlalu ini adalah tahun ketiga setelah kita terpisah. Namun aku masih saja terjebak dalam kotakan cinta kepadamu. Ca, Ku dengar disana kau telah bahagia bersamanya. Ada srorang teman yang mengatakan padaku bahwa kau telah menerima cinta dari seorang lelaki yang baru.  Jujur saja ca, ada luka yang rasanya seperti tersayat pelan di dadaku. Bagaimana mungkin kamu yang dulunya adalah kekasihku yang selalu mendukung segala citaku kini jatuh di pelukan orang lain. Membiarkanku terpuruk sendiri membunuh segala cita sebab pata hati yang belum juga terobatkan. Ego dan keyakinanku bergumam bahwa hanya aku yang pantas untuk menjadi imammu, menjadi lelaki kuat yang kan selalu melindungimu. Ca,, aku masih yakin semua ini mungkin tidak benar. Aku yang kata psikiater sedang mengidap trauma akut ini makin menggila di tengah sepiku. Yah caa,,, aku sekarang ...

Dsember dan Malam minggu Terakhir tahun 2021

Tidak lama lagi tahun akan berganti dan Aku masih saja mencintaimu meski terkadang mencintaimu Terasa begitu melelahkan. tapi kewarasanku terhadap rasa lelah itu tak pernah berhasil Mengalahkan cintaku kepadamu . tak terasa 2 tahun berlalu sejak waktu itu ketika aku mengakui perasaan cintaku kepadamu. Waktu itu kau berkata kepadaku bahwa soal menyukai itu memang hak ku. Kesalahanku, aku tak pernah mengajak mu untuk menjalin suatu ikatan. aku berkata bahwa Aku mencintaimu lalu semua itu berlalu. dan akhirnya kau dekat dengan pria lain. Tak lama waktu berselang kalian resmi menjadi sepasang kekasih. Meski akhirnya juga terpisahkan. Tapi aku sudah terlanjur memilih mencintaimu dengan puisi, menyayangimu dengan sajak. Sebab disana kau seutuhnya miliku Untuk MAL Dariku. Parigi, 25 Desember 2021