Langsung ke konten utama

Bapak benar

Kau benar, 
Dulu kau selalu berkata padaku bahwa tidak selamanya kawan akan tetap setia duduk dan tertawa bersama denganku. 

Kau benar, 
Dulu kau selalu berkata tidak semua orang yang singgah akan selamanya menetap dan menemaniku di saat aku sedang susah. 

Kau benar, 
Dulu kau berkata tidak ada yang lebih mencintaiku dibanding cintamu dan cinta ibuku kepadaku. 

Pak, 
Waktu berlalu dengan cepat kepergianmu tepat setahun yang lalu mengajarkanku banyak hal mengingatkanku kepada banyak kejadian. 

Pak, 
Setelah setelah kau tiada, aku diterpa banyak masalah. Dan yang paling memilukan adalah aku sudah tak bisa menjadi seperti dulu lagi kepadamu. 

Aku harus melatih diri melakukan semuanya tanpamu, tanpa bantuanmu tanpa petuah mu, 

Pak, 
Tentang kau yang selalu melarang anak laki-laki mu ini mengeluarkan air mata. Aku minta maaf Pak karena sesungguhnya setelah kau tiada aku sering mengeluarkan air mata meskipun di tempat yang tersembunyi. 

Kau benar pak, mereka banyak yang berpura-pura, seolah baik namun mengancurkanku perlahan. 

Dulu aku selalu berdebat denganmu, jika kau memperingati tentang kedekatan ku dengan mereka semua. Aku selalu berkata di depan mu bahwa mereka adalah temanku. 

Pak, kau benar. Bahwa terkadang kawan lah yang akhirnya menjadi lawan, namun kebodohan anakmu adalah tidak mampu membaca nya lebih awal. 

Pak, tenanglah disana. Hari ini aku hanya sedikit gunda hingga mengingatmu adalah satu-satunya caraku belajar tentang kehidupan, sebab seluruh nasehatmu kini terjadi. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Desember, Tahun Baru dan Sesak Yang Sama

Hey, apa kabarmu?? Masih seperti itu??  Masih disitu?? Ayo jalan- jalan kerumahku. Akan kusajikan coklat panas kesukaanmu. Pertanyaan dan ajakan yang tiga tahun ini tidak lagi pernah ada. Pertanyaan dan ajakan yang jika di ingat kembali selalu menyesakkan. Hay, sudah makan?? Dimana?? Sedang apa?  Kapan kamu punya waktu untuk memperhatikan dirimu?? Basa-basi dan nasehat yang dulunya selalu mengganggu telinga kini sepi di ruang dengar. Tahun baru nanti kita kemana?? Kemping?? Atau mau habiskan waktu berdua di atas motor menyaksikan sudut-sudut keramaian yang penuh dengan cahaya dan keributan petasan. Atau bercanda dengan terompet tahun baru? Perencanaan yang disaat itu selalu berakhir perdebatan walau akhirnya akan berakhir di kata iya, liat nanti sajalah bagusnya mau apa. Hey, aku sudah siap dijemput. Kalimat sederhana yang selalu menjadi bahagia paling bahagia yang sekarang tak pernah lagi kudapatkan darinya. Desember, kini kau telah tiba di tanggal 31 mu lagi. Besok januari ...

Surat Ke -4 Untuk Mantan

Hay, ca !! Apa kabar?? Aku berharap kau baik-baik saja disana. Dan pastinya memang kau akan selalu begitu. Tak terasa ya ca waktu begitu cepat berlalu ini adalah tahun ketiga setelah kita terpisah. Namun aku masih saja terjebak dalam kotakan cinta kepadamu. Ca, Ku dengar disana kau telah bahagia bersamanya. Ada srorang teman yang mengatakan padaku bahwa kau telah menerima cinta dari seorang lelaki yang baru.  Jujur saja ca, ada luka yang rasanya seperti tersayat pelan di dadaku. Bagaimana mungkin kamu yang dulunya adalah kekasihku yang selalu mendukung segala citaku kini jatuh di pelukan orang lain. Membiarkanku terpuruk sendiri membunuh segala cita sebab pata hati yang belum juga terobatkan. Ego dan keyakinanku bergumam bahwa hanya aku yang pantas untuk menjadi imammu, menjadi lelaki kuat yang kan selalu melindungimu. Ca,, aku masih yakin semua ini mungkin tidak benar. Aku yang kata psikiater sedang mengidap trauma akut ini makin menggila di tengah sepiku. Yah caa,,, aku sekarang ...

Dsember dan Malam minggu Terakhir tahun 2021

Tidak lama lagi tahun akan berganti dan Aku masih saja mencintaimu meski terkadang mencintaimu Terasa begitu melelahkan. tapi kewarasanku terhadap rasa lelah itu tak pernah berhasil Mengalahkan cintaku kepadamu . tak terasa 2 tahun berlalu sejak waktu itu ketika aku mengakui perasaan cintaku kepadamu. Waktu itu kau berkata kepadaku bahwa soal menyukai itu memang hak ku. Kesalahanku, aku tak pernah mengajak mu untuk menjalin suatu ikatan. aku berkata bahwa Aku mencintaimu lalu semua itu berlalu. dan akhirnya kau dekat dengan pria lain. Tak lama waktu berselang kalian resmi menjadi sepasang kekasih. Meski akhirnya juga terpisahkan. Tapi aku sudah terlanjur memilih mencintaimu dengan puisi, menyayangimu dengan sajak. Sebab disana kau seutuhnya miliku Untuk MAL Dariku. Parigi, 25 Desember 2021