Langsung ke konten utama

diam lebih baik

4 Agustus 2019,
Aku ingat betul hari itu adalah pertama kali aku bertemu denganmu. Entah alasan apa namun aku jatuh kepada mu yang baru kutemui hari itu. 

Ada kagum yang terus terpupuk menjadi suka di relung rasaku. Pertemuan awal 4 Agustus kali itu berhasil membuatku jatuh cinta kepadamu. 

Waktu berlalu, di perkumpulan yang baru ku geluti dan di situ aku bertemu denganmu. Aku makin menaruh rasaku terhadapmu. 

Namun, kau tak pernah hendak mengerti rasaku. Tingkah misterius mu membuatku pasrah akan perasaanku. 

Kubiarkan rasa cinta terpendam dihatiku, sampai saat ini sudah berada di akhir tahun2020 aku masih menunggu. 

Di penantian ini banyak mereka yang sempat datang dan menetap di kosongnya diriku namun aku sadar bahwa hatiku hanya untukmu lalu perlahan mereka ku paksakan pergi meninggalkanku. 

Berharap Tuhan mendekatkan mu pada diriku. 
Meski aku sadar setiap aku berharap akan hadirmu maka stiap klaimnya itu pula aku sedang menyiksa diriku. 

Aku sadar menunggumu adalah hal yang tak sepantasnya kulakukan namun setiap kali aku menyadarinya ada satu yang tak bisa pudar. Cintaku padamu bagiku kini adalah penantian yang kekal. 

4 Agustus 2019.
Aku masih mengingat suara, tawa, dan gayamu yang berbeda. Entah sampai kapan kau menyadarinya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Desember, Tahun Baru dan Sesak Yang Sama

Hey, apa kabarmu?? Masih seperti itu??  Masih disitu?? Ayo jalan- jalan kerumahku. Akan kusajikan coklat panas kesukaanmu. Pertanyaan dan ajakan yang tiga tahun ini tidak lagi pernah ada. Pertanyaan dan ajakan yang jika di ingat kembali selalu menyesakkan. Hay, sudah makan?? Dimana?? Sedang apa?  Kapan kamu punya waktu untuk memperhatikan dirimu?? Basa-basi dan nasehat yang dulunya selalu mengganggu telinga kini sepi di ruang dengar. Tahun baru nanti kita kemana?? Kemping?? Atau mau habiskan waktu berdua di atas motor menyaksikan sudut-sudut keramaian yang penuh dengan cahaya dan keributan petasan. Atau bercanda dengan terompet tahun baru? Perencanaan yang disaat itu selalu berakhir perdebatan walau akhirnya akan berakhir di kata iya, liat nanti sajalah bagusnya mau apa. Hey, aku sudah siap dijemput. Kalimat sederhana yang selalu menjadi bahagia paling bahagia yang sekarang tak pernah lagi kudapatkan darinya. Desember, kini kau telah tiba di tanggal 31 mu lagi. Besok januari ...

Surat Ke -4 Untuk Mantan

Hay, ca !! Apa kabar?? Aku berharap kau baik-baik saja disana. Dan pastinya memang kau akan selalu begitu. Tak terasa ya ca waktu begitu cepat berlalu ini adalah tahun ketiga setelah kita terpisah. Namun aku masih saja terjebak dalam kotakan cinta kepadamu. Ca, Ku dengar disana kau telah bahagia bersamanya. Ada srorang teman yang mengatakan padaku bahwa kau telah menerima cinta dari seorang lelaki yang baru.  Jujur saja ca, ada luka yang rasanya seperti tersayat pelan di dadaku. Bagaimana mungkin kamu yang dulunya adalah kekasihku yang selalu mendukung segala citaku kini jatuh di pelukan orang lain. Membiarkanku terpuruk sendiri membunuh segala cita sebab pata hati yang belum juga terobatkan. Ego dan keyakinanku bergumam bahwa hanya aku yang pantas untuk menjadi imammu, menjadi lelaki kuat yang kan selalu melindungimu. Ca,, aku masih yakin semua ini mungkin tidak benar. Aku yang kata psikiater sedang mengidap trauma akut ini makin menggila di tengah sepiku. Yah caa,,, aku sekarang ...

Dsember dan Malam minggu Terakhir tahun 2021

Tidak lama lagi tahun akan berganti dan Aku masih saja mencintaimu meski terkadang mencintaimu Terasa begitu melelahkan. tapi kewarasanku terhadap rasa lelah itu tak pernah berhasil Mengalahkan cintaku kepadamu . tak terasa 2 tahun berlalu sejak waktu itu ketika aku mengakui perasaan cintaku kepadamu. Waktu itu kau berkata kepadaku bahwa soal menyukai itu memang hak ku. Kesalahanku, aku tak pernah mengajak mu untuk menjalin suatu ikatan. aku berkata bahwa Aku mencintaimu lalu semua itu berlalu. dan akhirnya kau dekat dengan pria lain. Tak lama waktu berselang kalian resmi menjadi sepasang kekasih. Meski akhirnya juga terpisahkan. Tapi aku sudah terlanjur memilih mencintaimu dengan puisi, menyayangimu dengan sajak. Sebab disana kau seutuhnya miliku Untuk MAL Dariku. Parigi, 25 Desember 2021