Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Pada hari pertemuan.

     Perihal peri yang semakin menggorogoti aku hanya bisa menitipkan lara pada setiap kesibukanmu di perkumpulan upeti kumpulan.        Mungkin kau akan berfikir bahwa tanpa hadir mu aku takan bisa lagi melanjutkan hidup. Tapi aku masih bisa bernyanyi, aku masih bisa menulis puisi-puisiku, aku masih bisa tertawa bahkan membuat mereka pun ikut tertawa mendengar ceritaku perihal mu yang katanya sangat kusayangi.          aku masih saja mengatakan kepada dunia bahwa kita masih tetap menjadi pasangan yang paling bahagia di jagat.        Aku meceritakan kecantikan parasmu yang masih menjadi satu-satunya orang yang mampu membuatku jatuh pada asmara yang tak pernah berhenti membara.      Aku masuh menyayangimu entah samapai kapan aku akan jujur pada dunia terlebih lagi pada diriku sendiri tentang kamu yang tak lagi ingin meramu kata dalam kita.  ...

PADA LAUT YANG TELAH MENGAMUK

Aku tahu aku salah Aku tahu aku keliru Kau menyitamiku dengan dahsyat Sedahsyat sampai membunuhku Aku penjilat Hingga tanah yang kami pijak juga ikut marah Tanah menelanku Menelan sanak saudaraku Oh manusia tak berfikir kah engkau? Tak sadarkah engkau? Seberapa besar salahmu Sehingga laut dan tanah memarahiku Oh Tuhanku... Ampun kan semua salah dan dosaku Beri kesempatan kepadaku Aku ingin kembali ke jalanmu Aku ingin lebih dari kata beriman kepadamu.....

PADA RASA LELAH

Terkadang lelah menghasut jiwa Pada lingkar hidup yang kadang susah Bahkan ada beberapa kali Aku harus pura-pura lupa Letih rasanya Ketika titik-titik air matapun tak mampu bicara Suara tak bisa beri bunyi Diam sunyi Aku bukan mengalah Juga bukan menyerah Apalagi sampai kalah Aku hanya sedikit lelah.... Pada cerita yang seakan tak memberiku peran Pada kisah yang tak inginkan ku menjadi sejarah Dalam lagu yang tak hadirkan ku sebagai nada Dalam tubuh yang tak membentukmu sebagai darah.... Pahamilah...