Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

aku merindukanmu malam ini

Sekarang jam menunjukan pukul 03 dini hari, namun mata belum juga mampu terpejamkan. Aku kembali merindukanmu malam ini. Mungkin karena tadi aku melewati hampir semua jalan yang pernah kita lewati.  Aku merindukanmu malam ini, bukan karena aku masih ingin bersamamu, aku hanya kembali teringat masa lalu kita yang pernah menjalani hubungan begitu manis lalu berakhir sadis.  Aku merindukanmu malam ini, rindu akan keadaan kita di masa lalu. Diwaktu begini kita pernah melewati malam berdua walau hanya lewat teleponan. Membahas hal-hal yang tidak terlalu penting namun kita serius.  Aku merindukanmu malam ini. Aku kembali teringat bagaimana ketika aku harus beranjak dari kost-kostan hanya untuk membeli pulza sebab teleponan kita telah terputus. Dan itu sangat sering kulakukan tanpa mengenal waktu.  Malam ini ditengah rinduku kepadamu, aku sempat senyum-senyum sendiri, bagai mana tidak, sementara kenangan kita membuatku menahan tawa. Lucu rasanya jika aku kembali mengingat m...

setelah kepergianmu,

Setelah tidak denganmu.  semuanya baik-baik saja,  Kembali menata hidup melanjutkan segala mimpi, mencoba kembali membuka hati, mencari rindu-rindu yang baru, menerima semua kasih yang datang.  Setelah tidak denganmu.  Semua nya tetap sama, tidak ada berubah. tertawa, bahagia, ceria tak mungkin aku kehilangan semua itu. Hari hariku tetap terasa manis.  Setelah tidak denganmu. Aku tetap melanjutkan segala cita citaku. Meyakini segala apa yang kupercaya, menjalani semua apa yang sudah ku rencanakan.  Setelah tidak denganmu.  Aku tak pernah sendiri, keramaian selalu menemani.  Namun, itu hanya ada didalam tulisan-tulisanku,  nyatanya.....  Setelah tidak denganmu.  Tidak ada yang baik-baik saja semua porak poranda, hidupku hancur, mimpi hanyalah mimpi aku lupa cara mewujudkannya, semua rindu masih tertuju padamu bagaimana bisa menerima kasih baru.  Nyatanya...... setelah tidak denganmu Semua berubah, tertawa bahagia itu hanya sebag...

jika kita mampu menyatukan hati

Suatu hari nanti,  Ketika kita mampu menyatukan hati, aku hanya ingin kau yang selalu menggenggam tangan ini. Aku ingin kau yang menemaniku menepati janji janji, mengayun langkah seiya sekata sehidup semati.  Kelak jika suatu saat nanti  Kita mampu menyatukan hati,  Aku hanya ingin kau meyakini bahwa kaulah satu-satunya tempatku melabuhkan hati.  Menyatakan semua mimpi menjadi sebuah asah yang kita jalani berdua dalam atap rumah tangga yang sejati.  Saling melindungi, saling menyayangi menjaga cinta dan kasih agar tetap menjadi hal yang sejati.  Dalm riang bahkan terikan ribut bayi, atau bagaimana kita harus mengurusi bocah-bocah yang mulai melakukan kenakalan dan keusilan sebagai kesalahan.  Menuruti permintaan mereka disaat kita sedang merasa suka ataupun duka.  Atau mendengarkan aduhan mereka ketika diluar mereka harus menjadi korban keusilan temannya.  Suasana romansa dibawah atap sederhana yang kan kita jalani suatu hari nanti jika ...

ternyata aku hanya terlanjur percaya diri

Disudut keramaian,  Tidak ada yang lebih menyakitkan dari pada ketika kita merasa sendiri di tengah keramaian. Dan saat ini aku sedang mengalami nya.  Merasa sepi dan asing di tengah orang-orang yang sedang berbahagia. Diam-diam aku memperhatikan sekeliling ku. Semuanya bahagia bersama pasangannya.  Sampai akhirnya tiba satu keadaan yang secara kebetulan mempertemukan mataku dengan mata seorang perempuan. Nampaknya ia juga sendiri sepertiku. Kutatap dia begitu lama diapun melakukan hal yang sama.  Dari sudut kesunyian ku aku mengirimkan senyum padanya. Dia kembali melakukan hal sama sepertiku. Aku yang tadinya merasa sendiri tiba-tiba kembali merasakan nyamannya kehidupan.  Aku berdiri, dengan niat ingin mendekati nya namun tiba-tiba seorang lelaki menepuk pundaknya dari belakang. Ahhh aku terhenti sambil menahan salah tingkah ku yang hadir dengan parah.  Laki-laki yang baru datang itu tepat duduk didepannya meski mata perempuan itu masih tertuju padaku....