Hey adzan subuh sudah berkumandang kita masih saja saling bercerita dan tertawa. Apa ini temu rindu atau kah memang terlalu banyak cerita yang kita tdk lewati bersama sehingga pengalaman tentang cara kita saling mengikhlas kan pun ternyata sangat panjang dan menjadi hal yang teramat menghibur ketika kini kita telah sembuh dari benci sebab saling mengkhianati.
Tapi tunggu dulu cerita ini harus kita istirahatkan dahulu sebab panggilan kewajiban kini sedang berkumandang. Izinkan aku menghadap sejenak 😅.
Hey, apa kabarmu?? Masih seperti itu?? Masih disitu?? Ayo jalan- jalan kerumahku. Akan kusajikan coklat panas kesukaanmu. Pertanyaan dan ajakan yang tiga tahun ini tidak lagi pernah ada. Pertanyaan dan ajakan yang jika di ingat kembali selalu menyesakkan. Hay, sudah makan?? Dimana?? Sedang apa? Kapan kamu punya waktu untuk memperhatikan dirimu?? Basa-basi dan nasehat yang dulunya selalu mengganggu telinga kini sepi di ruang dengar. Tahun baru nanti kita kemana?? Kemping?? Atau mau habiskan waktu berdua di atas motor menyaksikan sudut-sudut keramaian yang penuh dengan cahaya dan keributan petasan. Atau bercanda dengan terompet tahun baru? Perencanaan yang disaat itu selalu berakhir perdebatan walau akhirnya akan berakhir di kata iya, liat nanti sajalah bagusnya mau apa. Hey, aku sudah siap dijemput. Kalimat sederhana yang selalu menjadi bahagia paling bahagia yang sekarang tak pernah lagi kudapatkan darinya. Desember, kini kau telah tiba di tanggal 31 mu lagi. Besok januari ...
Komentar
Posting Komentar