BERISTIRAHAT
SEMBARI MERENUNGI SIAPA YANG PALING
KELIRU DALAM CINTA KITA YANG BIRU
Dan Jika Suasananya Menjadi Seperti Ini aku Ingin Engkau
Mengerti Mengapa aku Lebih Memilh sendiri. Sebab Kau yang Tak pernah bisa
Menerima Kekuranganku Yang Berlebih. jika Kau inginkan kelebihan seperti apa
yang ada Padanya, orang Yang sering kau Sebut" itu. Kukatakan padamu
Pergilah Dan Hiduplah Bersamanya Semoga Saja Kau Akan menemukan bhagia Padanya.
aku rela sebab bahagiamu adlah segalanya.
Jika memang menurutmu dia adalah orang yang terbaik untuk
dirimu, maka aku hanya bisa memberi restu kepadamu, walaupun dibalik restu itu
trdapat luka yang sangat mendalam. Sebab aku selalu ingin menjadi satu—satunya
orang yang kau cintai dalam hidupmu. Tak dibeda-bedakan dan tak di
sama-samakan. Karena aku adalah aku bukan dia yang sering kau bandingkan
denganku itu.
Tiga tahun lalu ketika aku mengungkapkan rasa kepadamu,
aku mengatakan cinta dengan cara yang sederhana sebab sejak awal aku telah
mengatakan kepadamu bahwa aku bukanlah orang yang romantis seperti kebanyakan
laki-laki diluar sana. Namun kau mengatakan akan menerimaku apa ada nya.
Setelah hari berlalu dan tahun berganti, ternyata
semuanya bisa menjadi seperti ini, menjadi asing karena selama kita bersama
semuanya hanya terisi dengan perdebatan-perdebatan yang bertema saling
menyalahkan. Aku yang selalu merasa benar dan kau yang keras kepala menjadi
masalah besar di kisah kita, walaupun setelah saling memarihi dan saling
menyalahkan kita akan kembali disatukan kasih dengan pelukan hangat dan kecupan
manis tanda sayang.
Kadang kita akan saling mengevaluasi siapa sebenarnya
yang paling salah disetiap kesalahan yang kita buat dan itu menjadi ritual
bulanan kita, diritual ini kau sering kubuat menangis dan ketika itu terjadi
aku pasti memelukmu dengan erat sambil berkata I Love you Kepadamu, dan ketika
Aku mengecup keningmu Kau akan kembali tersenyum dan Berkata I Love You too.
Namun Kini Semua kisah-kisah Manis itu seakan tertutupi
oleh debu waktu yang membawa kita ketitik kejenuahan, lalu kejenuhan menggoda kita
sehingga berani berucap benci dan ingin menyendiri. Sehingga kau dan aku
menjadi seperti ini “Beristirahat Sembari merenungi siapa yang paling keliru
dalam cita kita yang biru”.
Vsh//3616.NK
NMTP
Parigi, 16 November 2019
Komentar
Posting Komentar