Disudut keramaian,
Tidak ada yang lebih menyakitkan dari pada ketika kita merasa sendiri di tengah keramaian. Dan saat ini aku sedang mengalami nya.
Merasa sepi dan asing di tengah orang-orang yang sedang berbahagia. Diam-diam aku memperhatikan sekeliling ku. Semuanya bahagia bersama pasangannya.
Sampai akhirnya tiba satu keadaan yang secara kebetulan mempertemukan mataku dengan mata seorang perempuan. Nampaknya ia juga sendiri sepertiku. Kutatap dia begitu lama diapun melakukan hal yang sama.
Dari sudut kesunyian ku aku mengirimkan senyum padanya. Dia kembali melakukan hal sama sepertiku. Aku yang tadinya merasa sendiri tiba-tiba kembali merasakan nyamannya kehidupan.
Aku berdiri, dengan niat ingin mendekati nya namun tiba-tiba seorang lelaki menepuk pundaknya dari belakang. Ahhh aku terhenti sambil menahan salah tingkah ku yang hadir dengan parah.
Laki-laki yang baru datang itu tepat duduk didepannya meski mata perempuan itu masih tertuju padaku.
Lagi dan lagi Tuhan memberi hukuman padaku. Kupikir kesendirianku akan segera terakhir, ternyata aku hanya terlanjur percaya diri.
Komentar
Posting Komentar