Hay...
Apa kabar??? Tak terasa yah, kini sudah di penghujung tahun lagi. Desember masih seperti biasanya. Meski tawa juga hadir di sela-sela kecewa. Tapi rindu akan hadirmu masih menjadi trending dari kisah ku. Dari desemberku.
Lemah, padahal sudah 4 kali desember kau meninggalkan semuanya. Tapi entah kenapa hati ini masih saja mendamba atas pulangmu.
Semestinya aku sudah move on sekarang, semestinya aku sudah kembali menata dan memberbaiki hati yang patah. Tapi sedikitpun aku tak pernah lepas dari bayang-bayang rindu kepadamu.
Payah, kata itu mungkin tepat untuk medeskripsikan siapa aku yang sekarang. Sebab tak kunjung mampu melupakanmu.
Setiap desember aku selalu teringat akan segala yang kita cita-citakan dulu. Sempat aku mati-matian mengupayakan pendidikan namun di akhir-akhir perjuangan kau menghancurkan segalanya. Aku hancur sehancur-hancurnya.
Setiap desember aku menikmati kesendirian dan menghitung-hitung waktu. Seandainya dulu segalanya sesuai rencana mungkin ini sudah desember ketiga aku bergelar sarjana. Tapi tidak semuanya hancur.
Sunyi,,,,
Pernahkah kau ingin bertanya kabarku? Ku yakin tidak.
Komentar
Posting Komentar